Saturday, November 22, 2008
SUDAH Terjawab
Ini 2 artikel yang aku tulis setelah melewati 2 perenungan :
JANJI TUHAN TETAP
Hidup itu Memberi, baru Bahagia.
Thursday, October 30, 2008
Susah Percaya
Tuesday, October 14, 2008
Masalah teknis, Di Bawah kontrol Sang KHALIK
Saturday, October 11, 2008
Aku Benci Masalah Teknis
Sekarang ini aku sedang menunggu kabar dari NadimS dan lusa, baru di cek alatnya. Fiuh.. Aku percaya Sang KHALIK terus didekatku, menolong dan menenangkan aku.
Friday, October 10, 2008
Nonton Laskar Pelangi lagi, Sedih liat Lintang pergi.
Monday, October 06, 2008
"GLORIOUS" - Natalie Imbruglia
Walking down the Frith Street
Dawn is creeping up on me
Some girls tears in a taxi
Five o'clock shadows drinking coffee
So this is what it feels like
This is how it feels, now I'm finally smiling on the inside
This is what it looks like
This is how it looks from the outside staring in
And it's glorious just to laugh like us
And the world will turn, it'll never stop
'Cause I've got nothing to hide
And we've got nothing to lose, oh yeah
And it's glorious, and it's all I see
On a day like this you know it's meant to be
Now I've got nothing to find
And I've got nothing to lose but youAnd it's glorious
Drinking wine back in my house
Remember someone said your name
I somehow lost the conversation
I've fallen a million miles away
So this is what it feels like
This is how it feels when you're finally walking on the inside
This is what it looks like
This is how it looks from the outside staring in
And it's glorious just to laugh like us
And the world will turn, it'll never stop
'Cause I've got nothing to hide
And we've got nothing to lose, oh yeah
And it's glorious, and it's all I see
On a day like this you know it's meant to be
'Cause I've got nothing to hide
And I've got nothing to lose but you
Keep wanting a little, a little more
Keep walking, keep walking
Keep getting a little, a little more
Keep running, keep running
Oooooh, walking down the Frith Street...
And it's glorious just to laugh like us
And the world will turn, will never, never stop
'Cause I've got nothing to hide
And we've got nothing to lose, oh yeah
And it's glorious, and it's all I see
On a day like this I know it's meant to be
'Cause I've got nothing to find
And I've got nothing to lose but you
And it's glorious
Saturday, October 04, 2008
Laskar Pelangi: “SEMANGAT LUAR BIASA yang ditularkan kepadaku…”
Film ini dibuka dengan adegan ketika hari pertama Ikal (Zulfanny) berangkat ke sekolah, namun ia harus menggunakan sepatu perempuan karena tak mampu beli sepatu sekolah. Sayang sepatu perempuan yang dipakai Ikal kurang mewakili desain sepatu tahun 70an.Di hari pertama Ikal sekolah juga jadi hari yang penting untuk kelanjutan pendidikan di SD Muhammdyah di desa Gentong, Belitong. Pada hari itu Ibu Muslimah (CUt Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara) harus berhasil mengumpulkan 10 murid supaya sekolah tersebut tidak ditutup.
Satu demi satu murid pun mulai terkumpul. Sayang hingga waktu yang ditentukan, kedua guru itu hanya berhasil mengumpulkan 9 murid. Hingga akhirnya tibalah Harun (Jeffry Yanuar) dengan ditemani ibunya. Ia pun berlari melewati padang rumput menuju ke sekolah yang bangunannya hampir roboh itu untuk menjadi penyelamat masa depan kesembilan murid yang sudah gelisah. Sepuluh murid pun sudah terkumpul, mereka pun mendapat julukan Laskar Pelangi oleh Ibu Muslimah. (sinopsis disalin dari : http://www.laskarpelangithemovie.co.cc/)
Film ini aku tonton di hari pertama premiere-nya. Satu hal yang paling aku ingat adalah sebuah kalimat dari tokoh Pak Harfan, aku tidak ingat detail susunan kalimatnya, tapi paling tidak isinya “Memberilah sebanyak-banyaknya….” dan Pak Harfan tidak hanya berkata saja, tentu diimbangi dengan perbuatan. Bagiku, apa yang dia lakukan itu luar biasa. Mengelola sekolah dengan murid hanya 10 orang, tapi dia tetap berjuang bagaimana caranya anak-anak itu bisa sampai selesai sekolah…. ditambah tokoh Ibu Muslimah, seorang guru yang bisa menginspirasi banyak orang… Semangat-nya luar biasa, sampai masuk ke dalam lubuk hatiku. Ada ya, orang seperti dia… Tidak digaji 2 bulan, tetap mengajar, sementara tentu kebutuhan hidup tidak sedikit. Lalu anak-anak Laskar pelangi… Mereka bukan anak-anak mampu, tapi punya semangat luar biasa… Penulis novelnya Andrea Hirata telah mengangkat dengan apik kegelisahan yang ada dalam dirinya. Fenomena yang bisa mencelikkan banyak pihak, tentang bagaiamana pendidikan di Indonesia yang seharusnya menjadi satu perhatian penting. Tidak melulu sibuk dengan pencalonan diri menjadi kepala daerah, anggota legislatif dan presiden.
Para sineas di sini juga telah bekerja keras dan dengan kegigihan menghasilkan karya yang menurutku, bagus dan sangat menginspirasi. Ini adalah sebuah warna yang apik, sebuah kolaborasi yang menyentuh dan sebuah hasil yang membanggakan anak-anak negeri.
FIlm-film seperti ini harusnya yang merajai negeri kita, menyingkirkan setan-setan dan film-film seks tidak bermutu. Indonesia butuh pemikiran-pemikiran yang cemerlang seperti ide Laskar Pelangi ini.
Luar Biasa!